PALU.Rekan Rakyat,– Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di tingkat sekolah dasar, Dinas Pendidikan Kota Palu mengadakan pelatihan pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar (PMM) pada Kamis (23/11).
Pelatihan ini berlangsung di SD Negeri 2 Inpres Tanamodindi dan diikuti oleh puluhan guru dari berbagai sekolah dasar di wilayah Kota Palu.
Kegiatan ini digelar dalam dua sesi, dengan tujuan membekali para guru kemampuan memanfaatkan teknologi digital melalui fitur-fitur yang tersedia di PMM.
Platform ini merupakan salah satu inisiatif dalam kebijakan Merdeka Belajar yang diusung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Suryana M. Makawaru, Kepala SD Negeri 2 Inpres Talise yang juga bertindak sebagai narasumber, menjelaskan bahwa pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran adalah langkah strategis untuk menjawab tantangan zaman.
“Pelatihan ini sangat membantu para guru untuk meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar. Platform Merdeka Mengajar menyediakan berbagai fitur bermanfaat seperti ide praktik pembelajaran, pelatihan mandiri, dan video inspirasi. Fitur-fitur ini membantu guru mengimplementasikan metode pengajaran yang kreatif, relevan, dan menyenangkan di dalam kelas,” jelas Suryana kepada awak media.
Ia menambahkan bahwa fitur seperti ide praktik pembelajaran dapat diterapkan langsung oleh guru dalam kegiatan belajar-mengajar. Sementara itu, video inspirasi memungkinkan para guru mengakses pengalaman dan praktik terbaik yang diunggah oleh rekan-rekan pendidik di seluruh Indonesia.
“Kami berharap para guru dapat mengoptimalkan platform ini untuk menciptakan suasana belajar yang lebih inovatif, kreatif, dan menyenangkan bagi siswa,” tambahnya.
Salah satu peserta pelatihan, Herman, guru di SD Negeri Model Terpadu Madani, menyampaikan antusiasmenya terhadap kegiatan tersebut. Menurutnya, platform ini memberikan solusi konkret untuk membantu para guru merancang pembelajaran yang lebih menarik dan sesuai dengan kebutuhan siswa.
“Platform Merdeka Mengajar benar-benar memudahkan kami dalam menyusun materi ajar, memilih metode pembelajaran yang interaktif, hingga menyiapkan perangkat asesmen. Saya merasa lebih percaya diri mengembangkan pembelajaran yang menarik dan efektif,” ujarnya.
Sementara itu, Kartina, S.Pd., pengawas pembina dari Dinas Pendidikan Kota Palu, mengatakan bahwa pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan kompetensi para guru. Ia menekankan pentingnya peralihan dari metode pembelajaran tradisional menuju pembelajaran berbasis digital yang lebih dinamis.
“Kegiatan ini kami selenggarakan agar para guru dapat bertransformasi dan mengembangkan pembelajaran berbasis digital yang mengaktifkan keterampilan kognitif, afektif, maupun psikomotorik siswa,” jelas Kartina.
Kartina juga menambahkan bahwa selain di SD Negeri 2 Inpres Tanamodindi, pelatihan serupa digelar secara serentak di tiga lokasi lainnya, yakni SD Negeri 2 Palu, SD Negeri 2 Panau, dan SD Islam Terpadu Al-fahmi Palu.
Dinas Pendidikan Kota Palu berharap pelatihan ini mampu mendorong peningkatan kompetensi guru dalam mengintegrasikan teknologi digital ke dalam pembelajaran, sehingga mendukung tercapainya pendidikan yang inklusif, inovatif, dan berorientasi pada kebutuhan siswa.(Irw)